Artikel kali ini mengulas tentang korosi, pengertian korosi serta jenis-jenisnya. Menurut wikipedia, Pengertian korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi.
Berikut ini adalah jenis-jenis korosi:
A. Korosi
Atmosfer
Korosi
ini terjadi akibat proses elektrokimia antara dua bagian benda padat khusunya
metal besi yang berbeda potensial dan langsung berhubungan dengan udara
terbuka.
Mekanisme terjadinya karat :
-
Elektron mengalir dari daerah anodic ke
katodik
Fe Fe++ + 2e-
(Reaksi Oksidasi)
-
Air banyak terdapat ion hidroksil
bermuatan negatif
H2O (OH)- + H+
atau 4e- + O2 + 2H2O 4(OH)-
-
2H+ + 2e-
H2 (Reaksi Reduksi)
-
Dalam air terjadi reaksi ion besi dengan
ion hidroksil
Fe++ + 2(OH)- Fe(OH)2 (Fero
Hidroksida)
-
4Fe + 6H2O
+3O2 4Fe(OH)3
2Fe(OH)3 Fe2O3
+ 3H2O (I) Feri Oksida
-
2Fe(OH)2 +
Fe++2H2O Fe3O4
+ 6H+ (II) Magnetik
-
Fe(OH)2 +
(OH)- FeO(OH)
+ H2O (III) Karat
Faktor-faktor yang menentukan tingkat karat atmosfer, yaitu :
·
Jumlah zat pencemar di udara (debu,
gas), butir-butir arang, oksida metal, H2SO4, NaCl, (NH4)2SO4.
·
Suhu
·
Kelembaban kritis
·
Arah dan kecepatan angin
·
Radiasi matahari
·
Jumlah curah hujan
B. Korosi
Galvanis
Korosi
ini terjadi karena proses elektro kimiawi dua macam metal yang berbeda
potensial dihubungkan langsung di dalam elektrolit sama. Dimana electron
mengalir dari metal kurang mulia (Anodik) menuju metal yang lebih mulia
(Katodik), akibatnya metal yang kurang mulia berubah menjadi ion-ion positif
karena kehilangan electron. Ion-ion positif metal bereaksi dengan ion negatif
yang berada di dalam elektrolit menjadi garam metal. Karena peristiwa tersebut,
permukaan anoda kehilangan metal sehingga terbentuklah sumur-sumur karat (Surface Attack) atau serangan karat
permukaan.
Sel
galvanic tidak berhubungan langsung walaupun keduanya berada di dalam
elektrolit yang sama (Open Circuit).
Standar electromotive ini dapat berubah akibat pengaruh perubahan suhu,
perubahan konsentrasi zat-zat yang terlarut, kondisi permukaan elektroda,
kotoran/sampah pada elektroda dan lain-lain.
Contoh,
suatu tube sheet atau bundle sebuah alat penukar kalori (cooler). Tube sheet terbuat dari karbon
steel (baja karbon), dan tubenya dari paduan tembaga (Aluminium bronze), kalau
ditinjau pada electromotive series jelas bahwa baja (ferrum) lebih tinggi
letaknya daripada tembaga, jadi baja dalam kondisi ini menjadi lebih anodic
terhadap paduan tembaga, karenanya terjadilah sel karat galvanic dan akibatnya
tube sheet baja tersebut berkarat dan kehilangan metal pada permukaannya.
C. Korosi
Regangan
Korosi
ini terjadi karena pemberian tarikan atau kompresi yang melebihi batas
ketentuannya. Kegagalan ini sering disebut Retak Karat Regangan (RKR) atau
stress corrosion cracking. Sifat retak jenis ini sangat spontan (tiba-tiba
terjadinya/spontaneous), regangan
biasanya bersifat internal yang disebabkan oleh perlakuan yang diterapkan
seperti bentukan dingin atau merupakan sisa hasil pengerjaan (residual) seperti pengelingan,
pengepresan dan lain-lain.
Untuk
material kuningan jenis RKR disebut Season
Cracking, dan pada material Low
Carbon Steel disebut Caustic
Embrittlement (kerapuhan basa), karat ini terjadi sangat cepat, dalam
ukuran menit, yakni jika semua persyaratan untuk terjadinya karat regangan ini
telah terpenuhi pada suatu momen tertentu yakni adanya regangan internal dan
terciptanya kondisi korosif yang berhubungan dengan konsentrasi zat karat (Corrodent) dan suhu lingkungan.
Zat
penyebab karat dan kondisi lingkungan penyebab RKR pada berbagai system paduan
Sistem Paduan
|
Lingkungan
|
Paduan Aluminium
|
· Klorida
· Udara
industry yang lembab
· Udara
laut
|
Paduan Tembaga
(Kuningan dan lain-lain)
|
· Ion
Amonium
· Amine
|
Paduan Nikel
|
· Hidroksida
terkonsentrasi dan panas
· Uap
asam Hidrofluroida (hydrofluoric)
|
Baja Karbon Rendah
|
· Hidroksida
terkonsentrasi dan mendidih
· Nitrat
terkonsentrasi dan mendidih
· Produk
penyuling destruktif dari batu bara
|
Baja “Oil-Country/Oil
Field”
|
· H2S
dan CO2
|
Baja paduan rendah
berkekuatan tinggi
|
· Klorida
|
Baja nir noda
Baja Austentic (seri
300)
|
· Klorida
mendidih
· Hidroksida
terkonsentrasi dan mendidih
· Asam
politionik
|
Baja feritik dan baja
martensitik (seri 400)
|
· Klorida
· Air
pendingin reactor
|
Baja “maraging”
(18%Ni)
|
· Klorida
|
Paduan Titanium
|
· Klorida
· Metal
alcohol
· Klorida
padat suhu di atas 550oF
|
Contoh
: sebuah paku di masukkan dalam air asin/air laut maka paku tersebut akan
berkarat yang diawali dari bagian kepala dan bagian yang runcing. Bagian kepala
dan bagian runcing paku dibentuk secara paksa dengan system Cold Forming (pembentukan dingin). Di
dalam pengerjaan Cold forming selalu
dihasilkan regangan sisa, akibatnya bagian tersebut akan menjadi anodic
terhadap bagian paku lainnya apabila dihubungkan melalui elektrolit.
D. Korosi
Celah
Korosi
celah (Crecive Corrosion) ialah sel
korosi yang diakibatkan oleh perbedaan konsentrasi zat asam. Karat ini terjadi,
karena celah sempit terisi dengan lektrolit (air yang pHnya rendah) maka
terjadilah suatu sel korosi dengan katodanya permukaan sebelah luar celah yang
basah dengan air yang lebih banyak mengandung zat asam daripada bagian sebelah
dalam celah yang sedikit mengandung zat asam sehingga akibatnya bersifat anodic.
Proses
pengkaratan ini berlangsung cukup lama karena cairan elektrolit di dalam celah
cenderung lama mengeringnya walaupun bagian luar permukaan/celah telah lama
kering. Celah ini sangat banyak pada konstruksi karoseri kendaraan karena
fabrikasinya menggunakan pengelasan electric
resistance (tahanan listrik) system spot pada pelat tipis yang disusun
secara bertumpu (overlap). Overlap inilah
yang menimbulkan celah-celah.
Contoh,
sebuah logam stainless steel di masukkan ke dalam air laut dalam waktu yang
cukup lama sehingga pada permukaan logam yang semula rata dan bersih tidak ada
karat akan menjadi bergelombang pada permukaannya dan berkarat, hal itu
mencerminkan bahwa terjadi perbedaan konsentrasi zat asam antara logam dan air
laut.
E. Korosi
Arus Liar
Korosi
arus liar ialah merasuknya arus searah secara liar tidak disengaja pada suatu
konstruksi baja, yang kemudian meninggalkannnya kembali menuju sumber arus.
Prinsip serangan karat arus liar ini adalah merasuknya arus searah secara liar
tidak disengaja pada suatu konstruksi baja, kemudian meninggalkannnya kembali
menuju sumber arus. Pada titik dimana arus meninggalkan konstruksi, akan
terjadi serangan karat yang cukup serius sehingga dapat merusak konstruksi
tersebut.
Terdapat
dua jenis sel arus dipaksakan, yakni :
1. Sel
arus liar yang terjadi secara eksidentil (tidak sengajja), seperti arus liar
pada kereta api listrik, yang melaju disamping atau berdekatan dengan pipa air
minum di dalam tanah yang terbuat dari baja bergalvanis atau baja berlapis
beton sebelah dalam dan berbalut (wrapped)
sebelah luar. Karat akan terjadi pada daerah keluarnya arus luar yang berasal
dari rel kereta listrik tersebut. Tempat dimana arus liar masuk ke dlaam pipa,
menjadi katoda, sedangkan dimana arus liar meninggalkan pipa menjadi anoda dan
berkarat. Karat akhirnya dapat melubangi pipa PDAM tersebut.
2. Sel
arus paksa disengaja, seperti sel perlindungan katodik pada pipa bawah tanah.
Arus berasal dari sumber arus listrik searah menuju elektroda dan melalui tanah
arus mengalir dari elektroda ke pipa sehingga pipa menjadi katoda yang tidak
berkarat. Selanjutnya arus kembali ke sumber (rectifier)
F. Korosi
Pelarutan Selektif
Korosi
pelarutan selektif ini menyangkut larutnya suatu komponen dari zat paduan yang
biasa disebut pelarutan selektif (Selective Dissolution) atau partino / de
alloying. Zat komponen yang larut selalu bersifat anodic terhadap komponen yang
lain. Walaupun secara visual tampak perubahan warna pada permukaaan paduan
namun tidak tampak adanya kehilangan materi berupa takik, perubahan dimensi,
retak atau alur.
Bentuk
permukaan tampaknya tetap tidak berubah termasuk tingkat
kehalusan/kekasarannya. Namun sebenarnya berat bagian yang terkena jenis karat
ini menjadi berkurang, berpori-pori dan yang terpenting adalah kehilangan sifat
mekanisnya menjadi getas dan mempunyai kekuatan tarik sangat rendah.
Karat ini biasa terjadi melalui struktur logam dalam dua macam :
1. Logam
antara (unsur antara) unsur ini biasa bersifat anoda atau katoda terhadap logam
utama.
2. Senyawa
(unsur-unsur bukan logam) unsur ini bersifat katoda terhadap ferit.
Contoh :
1. Dezincification
Yaitu proses
pelarutan seng dari metal paduan kuningan yang perpaduan antara seng dengan
tembaga.
Mekanisme :
a. Logam
paduan berkarat dan tembaga menuju ke permukaan membentuk lapisan luar yang
keropos.
b. Logam
seng menuju ke permukaan paduan dan melakukan reaksi, sehingga meninggalkan
paduan.
2. Grafitasi
Yaitu proses
karat yang terjadi pada grafit, contoh besi cor, dimana besi meninggalkan
paduan dari karbon dan grafit, sifat logam ringan, keropos dan getas.
G. Korosi
Erosi
Korosi
erosi ialah proses perusakan pada permukaan logam yang disebabkan oleh aliran
fluida yang sangat cepat. Korosi erosi dapat dibedakan pada 3 kondisi, yaitu :
1. Kondisi
aliran laminar
2. Kondisi
aliran turbulensi
3. Kondisi
peronggaan
Korosi erosi disebabkan oleh beberapa factor, yaitu :
1. Perubahan
drastis pada diameter lubang bor atau arah pipa
2. Penyekat
pada sambungan yang buruk pemasangannya
3. Adanya
celah yang memungkinkan fluida mengalir di luar aliran utama
4. Adanya
produk korosi atau endapan lain yang dapat mengganggu aliran laminer
H. Korosi
Bakteri
Korosi
ini hanya disebabkan oleh suatu bakteri anaerobic yang hanya bertahan dalam
kondisi tanpa ada zat asam. Bakteri ini mengubah garam sulfat menjadi asam yang
reaktif dan menyebabkan karat.
Anoda 4Fe 4Fe++ + 8e+
Katoda 8H2O 8H + 8OH- - 8e-
8H + Na2SO4 4H2O + Na2S
Na2S + 2H2CO3 2NaHCO3 + H2S
(Asam)
4Fe + 2H2O + Na2SO4
+ 2H2CO3 (Bakteri)
3Fe(OH)2 + FeS + 2NaHCO3
(Produk Karat)
Adapun
bakterinya Sporvobrio Desulfuricans, pencegahannya dengan memberi aerasi ke
dalam air.
Adapun
mikro organism yang lain yaitu bakteri yang membentuk lapisan berlendir (slime)
menyebabkan deposisi besi, jamur dan alga. Bakteri ini melubangi filter, menyebabkan
karat dengan cara membuntu pipa-pipa pendingin. Pencegahannya dengan senyawa
Quarternary Ammonium dan Phenol (Pengendali slime), Curri Sulfat (Pengendali
Alga).
Macam-macam
bakteri yang dapat menimbulkan korosi
Nama
|
Jenis
|
Flavobacterium
Mucoids
Aeorobactery
Psedomanas
B. Subtilis
B. Cereus
|
Bakteri pembentuk
lender penyebab sel karat konsentrasi oksigen
|
Desulfovibrio
closfridia
|
Bakteri penyebab
karat
|
Gallionella
crenothrix
|
Bakteri pendeposisi
bakteri
|
Chroococcus
Oscillatoria
Chlorococcus
Ulothrix
Scenedesmus
Navicula
|
Algae (Lumut)
|
Aspergillus
Alternaria
Penicillium
Trichoderma
Torula
monilia
|
Jamur
|
I. Karat
Titik Embun
Karat
titik embun ini diesebabkan oleh factor kelembababn yang menyebabkan titik
embun (dew point) atau kondensasi.
Tanpa adanya unsure kelembaban relative, segala macam kontaminan (zat pencemar)
tidak akan atau sedikit sekali menyebabkan pengkaratan. Titik embun ini sangat
korosif terutama di daerah dekat pantai dimana banyak partikel air asin yang terhembus
dan mengenai permukaan metal, atau di daerah kawasan industry yang kaya dengan
zat pencemar udara.
Saat
jarang jatuh hujan, maka zat pencemar di permukaan metal tidak terganggu,
sehingga sewaktu terjadi kondensasi di permukaan dengan factor cuaca yang
relative dingin dan factor kelembaban relative cukup tinggi ( di atas 80%),
maka air embun tersebut tercampur dengan zat pencemar yang ada menjadi larutan
elektrolit yang sangat baik, sehingga mempercepat proses pengkaratan atmosfer.
Tingkat pengkaratan akan sangat ganas apabila di samping keberadaan zat
pengkarat (corrodent) yang tinggi,
kelembaban yang tinggi juga suhu yang bersifat cyclic (baik turun secara teratur).
Salah
satu reaksi pembentukan asam yang diperkirakan oleh kandungan SO2 di
dalam gas bekas adalah sebagai berikut
2H2O + 2SO2
+ O2 2H2SO4
(Asam Belerang)
Dengan
suhu yang relative hangat dan terlarut di dalam embun yang cukup banyak maka
akan tercipta larutan asam belerang yang sangat reaksif.
Contoh,
pada puncak cerobong suhu udara cukup rendah sehingga berada di bawah suhu
kondensasi (titik embun). Karenanya di daerah tersebut terjadi kondensasi dari
gas bekas yang banyak mengandung uap air, panas akibat pembakaran di puncak
cerobong telah mendingin karena diserap oleh metal dinding cerobong yang
bersuhu lebih rendah sepanjang cerobong, akibatnya terjadilah karat titik embun
di daerah tersebut, yang sanggup melubangi didinding cerobong (perforasi).
Karena di dalam gas bekas (Flue gas)
banyak mengandung CO, CO2, COx dan SO2, yang
memiliki butir-butir kondensat yang tercemar dan bersifat asam.
Itulah sedikit share tentang korosi, pengertian korosi dan jenisnya, semoga bermanfaat untuk anda.
Terima kasih sudah mampir dan membaca blog saya, jika berkenan silahkan tinggalkan komentar ConversionConversion EmoticonEmoticon