A.
Prinsip
Dasar
1.
Definisi
Pengeboran
adalah suatu proses pengerjaan pemotongan menggunakan mata bor (twist drill)
untuk menghasilkan lubang yang bulat pada material logam maupun non logam yang
masih pejal atau material yang sudah berlubang.
Proses
menghasilkan lubang dapat pula dilakukan dengan cara yang lain yaitu dengan
proses boring (memperbesar lubang).
Perbedaan
proses drilling dan boring :
|
Drilling
|
Boring
|
Alat potong
|
mata bor
|
pahat ISO 8/9
|
Material awal
|
Bisa pejal
|
Harus sudah berlubang
|
Ukuran lubang
|
Sama dengan ukuran mata bor
|
Lebih besar dan dapat diatur
|
Alat pencekam
|
Drill chuck, sleeve
|
Boring head
|
2.
Prinsip dasar gerakan pengeboran
Mesin bor mempunyai prinsip dasar gerakan yaitu
gerakan berputar spindel utama (n) dan gerakan/laju pemakanan (f).
a.
Putaran mata bor ( n )
Gerakan
putaran mata bor ini merupakan gerakan berputarnya spindel mesin bor. Gerakan
ini sering disebut gerakan utama ( main motion ). Besarnya putaran spindel ini
tergantung oleh material benda kerja, material mata bor dan diameter mata bor.
Gerakan utama ini diukur dalam m/menit.
b.
Laju pemakanan ( f )
Laju pemakanan
adalah gerakan turunnya mata bor menuju benda kerja tiap satuan waktu. Besarnya
laju pemakanan ini mempengaruhi kualitas permukaan hasil lubang. Laju pemakanan
diukur dalam mm/putaran.
Gerak berputar spindel utama dihasilkan dari gerak
putar motor utama yang diteruskan melalui beberapa sistem transmisi yaitu :
a.
Sistem transmisi sabuk (belt)
(1)
Biasanya digunakan untuk mesin bor meja atau mesin yang
dayanya kecil.
(2)
Jika terjadi kelebihan beban memungkinkan adanya selip
sehingga aman tetapi efisiensi dayanya rendah.
b.
Sistem transmisi roda gigi (gear)
(1)
Biasanya digunakan untuk mesin bor yang dayanya besar.
(2)
Efisiensi daya tinggi, tidak memungkinkan adanya selip.
c.
Sistem transmisi gabungan sabuk dan roda gigi
Ukuran dari
mesin bor ditentukan oleh beberapa hal, yaitu :
a.
Jarak dari tiang ke poros utama
b.
Besarnya mata bor yang dapat dipasang
c.
Panjang langkah poros utama
d.
Jarak dari permukaan meja ke spindel utama
B.
Bagian Mesin
1.
Badan / Rumahan
2.
Pilar / Tiang
3.
Tenaga Penggerak
4.
Transmisi
5.
Spindel Head ( Spindel tempat memasang mata bor )
6.
Meja
7.
Perangkat Kontrol
a. Saklar
utama
b. Tombol
emergency
c. Saklar
pemutar spindel
d. Saklar
penggerak laju pemakanan
C.
Jenis Mesin
1.
Berdasar tenaga penggerak :
a. Mesin
bor tangan
b. Mesin
bor listrik
2.
Berdasar kedudukan spindel :
a. Mesin
bor vertikal
b. Mesin
bor horizontal
D.
Alat Potong
1.
Notch Centre Drill
Digunakan sebagai takikan awal
dalam proses pembuatan lubang.
2.
Twist Drill ( mata bor )
a. Merupakan
alat potong yang digunakan pada proses pengeboran.
b. Bagian
– bagian mata bor :
(1) Tangkai
: lurus, tirus
(2) Badan :
(3) Alur
/ flute : berfungsi untuk alur pengeluaran chip.
(4) Mata
potong
c. Keuntungan
menggunakan mata bor :
(1) Mudah
dijepit dan dilepas
(2) Diameter
yang dihasilkan tetap
(3) Chip
mudah keluar melalui alur bor
(4) Pengasahan
mudah karena hanya bagian ujung yang diasah.
d. Sudut
– sudut mata bor:
Sudut-sudut mata bor disesuaikan
dengan material yang akan dikerjakan agar hasilnya baik. Sudut – sudut tersebut
yaitu :
(1) Sudut
a / sudut bebas = clearance angle
(2) Sudut
b / sudut baji = wedge angle
(3) Sudut
g / sudut garuk = rake angle
(4) Sudut
s / sudut puncak = point angle
(5) Bibir
serong = chisel edge
(6) Bibir
potong alur spiral
e. Tipe
mata bor
(1) Menurut
sudut spiral :
(a) Tipe
N (normal)
digunakan
untuk mengerjakan material normal, misal St. 37, St. 60. Sudut spiral (g) berkisar antara ( 160 – 300
) dengan sudut puncak 1180. Untuk nikel, sudut puncaknya 1400.
(b) Tipe
H (hard)
digunakan
untuk mengerjakan material yang cukup keras
(material keras dan rapuh). Sudut spiral (g)
berkisar antara ( 100 – 130 ) dengan sudut puncak 1180.
Untuk material cetakan plastik, batu, sudut puncaknya 800.
(c) Tipe
W (weak)
digunakan
untuk mengerjakan material yang lunak dan ulet, misalnya alumunium, tembaga,
kuningan. Sudut spiral (g)
berkisar antara ( 350 - 400 ) dengan sudut puncak
tergantung dari materialnya. Untuk alumunium dan tembaga, g = 1400, seng g = 1180.
(2) Menurut
sudut puncak :
(a) Tipe
N ( 1180 )
(b) Tipe
H ( 800 )
(c) Tipe
W ( 1400 )
E.
Kecepatan
Potong
Kecepatan potong adalah jarak yang ditempuh selama
langkah pemotongan dalam satuan m/menit. Faktor-faktor yang mempengaruhi
cutting speed :
1.
Material benda kerja
2.
Material alat potong
3.
Kedalaman pemotongan
4.
Pendingin (coolant)
5.
Kondisi mesin
6.
Sistem pencekaman benda kerja.
F.
Aksesoris
Mesin
1.
Penjepit alat potong
Pencekaman
alat potong dapat dilakukan dengan :
1.
Drill Chuck
a.
Digunakan untuk mencekam alat potong yang tangkainya
berbentuk lurus (straight shank)
b.
Ukuran bor yang bisa dicekam tertera pada rumahan
chuck-nya, misal 1 – 13 mm; yang artinya chuck mampu mencekam bor maksimal
diameter 13 mm.
2.
Sleeve
a.
Digunakan untuk mencekam alat potong yang tangkainya
berbentuk tirus (taper shank)
b.
Ukuran ketirusan sesuai standar internasional yang
disebut Morse Taper (MT).
Pada
spindel utama mesin bor terdapat lubang celah yang digunakan untuk melepas drill
chuck maupun sleeve. Untuk melepasnya digunakan baji / counter sleeve yang
terbuat dari plat yang berbentuk tirus.
2.
Penjepit benda kerja
a. Hand
vice
b. Machine
vice
c. V
– block dan clamp
d. T
– bolt dan clamp
e. Jig
3.
Setting / marking koordinat
a. scriber
dan square line
b. height
gauge
c. center
punch
d. center
tap
4.
Alat keselamatan kerja
a. Kacamata
b. Wearpack
c. Sepatu
G.
Proses
pengeboran
Urutan pengeboran
yang benar :
- Tandai dengan garis pada bagian yang
akan dibor dengan menggunakan scriber dengan jarak sesuai dengan gambar
kerja.
- Pada perpotongan tanda garis tersebut,
buatlah titik dengan menggunakan centre punch.
- Pasang benda kerja pada tanggem dan
cekam dengan kuat. Pastikan benda kerja terpasang tegak lurus terhadap
sumbu spindel bor.
- Pasang centre tap pada drill chuck untuk
menepatkan pusat lubang yang akan dibuat.
- Pasang NC drill pada drill chuck untuk
membuat awalan lubang. NC drill hanya boleh masuk sampai pada batas sisi
potongnya karena pada spiralnya tidak terdapat sudut bebas sehingga kalau
dipaksakan maka NC drill akan terjepit.
- Setelah lubang awal dibuat, mulailah
pengeboran dengan menggunakan mata bor. Jika lubang berukuran besar, maka
pengeboran dilakukan bertahap ( kira – kira 5 mm ).
Terima kasih sudah mampir dan membaca blog saya, jika berkenan silahkan tinggalkan komentar ConversionConversion EmoticonEmoticon